Kamis, 03 Januari 2013

Ayah Lupa Lagi Ya ........ ?????

" Ayah lupa lagi ya ??? " ....... # sambil pasang wajah memelas :(  # Kata itu hampir tiap hari keluar dari bibir imutnya. Bermula ketika tetangga depan rumah yang berkunjung kerumah investnya di MAS, tidak seperti biasa yang setiap datang di akhir pekan hanya sepasang suami istri dan terkadang anak muda seorang diri. Hari itu mereka membawa anak-anak kecil "entah itu keponakan, anak, atau cucu- nya " dan juga membawa serta sepeda ontel mini kesayangannya.


Pertanyaan dan kata-kata itu terlontar ketika suatu hari sepulang kerja, anakku minta dibelikan sepeda kecil seperti kayak punya anak-anak tetangga depan rumah.
Karena masih belum gajian dan ngga ada uang cukup untuk beliin sepeda buah hatiku dan ingin menyenangkan hatinya, aku bilang ke dia " Ayah belum gajian nduk, nanti aja habis gajian ya "
Dia jawab " iya wes nanti aja habis gajian yo yah "



Ke esokan harinya dan beberapa hari berikutnya sesampainya dirumah, dia selalu bertanya " Ayah udah gajian ? " , karena memang belum gajian saya jawab aja belum. Tapi ketika hari gajian itu datang, anakku bertanya lagi tapi aku tidak berani jawab kalau aku udah gajian dan aku hanya bilang " nanti-nanti ", karena kalau saya jawab yang sebenarnya anakku pasti akan menagih janjiku. Sebenarnya dari dulu sudah punya niatan untuk membelikannya sepeda, tapi karena saya pikir dia masih belum cukup umur dan keadaan ekonomi yg juga kembang kempis, akhirnya aku tunda dulu niatan itu hingga suatu hari ada rejeki lebih untuk membelikan sepeda buat buah hatiku.

Setiap anakku menyakan hal yang sama seperti beberapa hari sebelumnya, hati ini rasanya bersalah banget dan nelongso "kata temen2" karena belum bisa menyenangkan anakku tersayang dan belum bisa memanjakannya.

Hingga suatu hari ketika pulang kerja, anakku bertanya lagi tapi kali ini pertanyaanya beda yaitu " Ayah lupa lagi ya ??? "
Awalnya aku belum ga ngerti apa maksudnya, karena merasa ngga janjiin apa-apa ke anakku, tapi kemudian aku berpikir jika maksudnya adalah kalau aku lupa tidak beliin dia sepeda.
Pingin ketawa geli campur iba plus perasaan bersalah mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir mungilnya, sebuah pertanyaan dari seorang anak kecil yang sangat tulus mengharapkan sesuatu dari orang tuanya.
" Lupa apa sayang " aku pura-pura tidak mengerti maksudnya
" Lupa ga beliin sepeda ya ??? " jawab anakku dengan ekspresi meweknya
" Oh iya sayang, ayah lupa lagi ..... ayo beli es krim aja ya " jawabku untuk mengobati rasa kecewanya
Kami pun segera beranjak dan berangkat ke toko membelikan es krim anakku segera setelah mandi dan sholat maghrib, dan untuk sementara anakku lupa akan sepeda imipiannya dan senang dengan es krim yang kami belikan.

Kemudian aku teringat dengan sepeda milik keponakan " anak kakakku " yang masih bagus dan langsung aku telepon kakakku " kebetulan pulsa HP lagi ON, maklum biasanya sekarat pulsa ". Sebelumnya aku telpon bapakku untuk dibelikan sepeda bekas aja, tapi belum ada kabar dari bapakku, mungkin beliau belum ada uang juga kali. Tapi setelah perbincangan dengan kakakku ternyata tidak membuahkan hasil karena sepedanya sepertinya sudah tidak berwujud.
Keesokan harinya kakakku telepon katanya mau dibelikan oleh bapak, karena habis dapat uang hasil ngontrakin rumah yang dulu pernah aku tempatin, dan selang beberapa hari aku dapat sms dari adikku dan bertanya " Kapan dhira pulang ? dibelikan sepeda tuh ma mbah kakung " isi smsnya
"iya minggu depan kita ke probolinggo " jawabku via sms juga, mau telepon tadek pulsanya :)

Akhirnya weekend itu tiba, istriku aku suruh untuk pulang lebih dulu hari sabtu pagi naik bus ke probolinggo agar bisa lebih lama dan tidak berkesan "sama tetangga" hanya mau ambil pemberian ortuku. Sabtu pagi kami berangkat dari kontrakan naik motor dan kemudian berpisah di pertigaan purwosari mengantar istri naik bus menuju probolinggo.
Setelah beberapa jam di perjalanan akhirnya istriku mengabari  lewat sms kalau sudah sampai di rumah ortuku, dan dhira dengan gembiranya langsung menyambut sepeda barunya "asli baru dan bukan btb " yang dibelikan mbah kakung, kala itu dia seharian bermain sepeda sampai lupa tidak tidur siang " maklum masih kemaruk istilah jawanya".

Sepeda baru Dhira
Dan memang benar apa yang di ceritakan istriku, dhira emang lagi demen-demennya ma sepeda barunya sampi orang lain ga boleh pinjem, eh .... jangankan pinjem pegang aja ngga boleh, saya yang ayahnya aja juga ga boleh padahal aku bantuin dorong dari belakang dan pegangin aja lho .... " aku khawatir dhira terjatuh karena belum terbiasa ".
Dua hari sudah kami berada di rumah orang tua, uti and kakung anakku, akhirnya kami kembali ke kontrakan di malang dengan membawa serta sepeda baru punya dhira.

Kami selalu mengingatkan anak kami untuk selalu berhati-hati kalau bersepeda biar ga jatuh dan ga cepet rusak sepedanya.



~~~ Terima kasih bapak telah membelikan sepeda baru buat Dhira ~~~
*** Maacih ya Kung ***

1 komentar:

Silahkan Tulis Komentar Anda but No Pornografi, No SARA, No Spam, No Alkohol, No Smoking, No RASIS.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda & Keep Smile !!! :)